CARAPANDANG - Serangkaian badai hebat yang melanda Amerika Serikat bagian selatan dan midwest selama beberapa hari terakhir telah menewaskan sedikitnya 18 orang. Hujan deras yang terus-menerus membuat sungai-sungai meluap dan memperparah kondisi banjir, dikutip dari Guardian, Senin (7/4/2025).
Hujan deras tersebut mengancam komunitas yang sudah terendam air dan mengalami kerusakan parah. Perusahaan utilitas bergerak cepat memutus aliran listrik dan gas dari Texas hingga Ohio demi mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pemerintah daerah di berbagai kota pun menutup jalan dan memasang karung pasir untuk melindungi rumah dan bisnis dari luapan air. Pusat kota Frankfort, ibu kota Kentucky, menjadi salah satu wilayah yang terdampak parah.
Sungai Kentucky yang terus membesar memaksa penutupan sejumlah jalan serta pemutusan aliran listrik dan gas ke berbagai usaha. Hujan deras dilaporkan turun tanpa henti selama berhari-hari, seiring dengan meningkatnya frekuensi cuaca ekstrem akibat perubahan iklim global.
Para peramal cuaca memperingatkan bahwa kondisi banjir masih bisa bertahan selama beberapa hari ke depan. Potensi terjadinya tornado juga diperkirakan di Alabama, Georgia, dan Florida.
Layanan Cuaca Nasional (NWS) memperingatkan bahwa puluhan lokasi di berbagai negara bagian akan mengalami "tahap banjir besar". Banjir ini berpotensi merusak struktur bangunan, jembatan, jalan, dan infrastruktur penting lainnya.