Menurut Sofia, dia membeli bahan baku dari para petani lokal dan mengolahnya sendiri di pabriknya. Berbeda dengan para pendahulunya, dia mulai berinovasi dalam proses produksi, yakni menggunakan prosedur mekanis untuk menciptakan produk yang lebih berkualitas, meski membutuhkan biaya yang lebih tinggi.
"Saya yakin kualitas produk yang diekspor dari Indonesia ke China saat ini levelnya rata-rata. Saya memiliki keyakinan yang besar terhadap pasar ini karena semakin tingginya tuntutan para konsumen China akan kualitas dan bersedia membayar untuk itu. Dan kami dapat menawarkan kualitas yang lebih tinggi," ujar wanita itu. Ini kali pertama dirinya berpartisipasi dalam CIIE, dan dia berharap dapat menemukan distributor China untuk lebih memperluas pasar China.
Sebagai negara yang terkenal dengan berbagai macam rempah-rempah, sejarah penanaman dan perdagangan di Indonesia sudah sangat lama dan pernah dikuasai oleh para penjajah yang rakus akan rempah-rempah. Saat ini, rempah-rempah lokal masih menjadi salah satu jenis komoditas terpopuler yang diekspor ke pasar internasional, dan industri terkait memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.