Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
Risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa mayoritas pengambil kebijakan bank sentral khawatir terhadap risiko penurunan suku bunga terlalu cepat.
Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Menurut CME Fed Watch Tool, pasar memperkirakan sekitar 66% kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Juni 2024.
Risiko geopolitik tampaknya mendukung aspek safe-haven emas dan grafik teknis menunjukkan bahwa emas telah mencapai "dasar yang cukup kuat" di sekitar level US$2000, tambah Gaffney.
Konflik di Timur Tengah semakin intensif dengan pemboman Israel terhadap Rafah di selatan Gaza.