Perjanjian gencatan senjata tersebut, yang mulai berlaku pada 19 Januari, terancam hancur seiring Hamas dan Israel saling menyalahkan perihal pelanggaran kesepakatan.
Pada Senin (10/2), Hamas mengumumkan penundaan pembebasan tawanan Israel yang dijadwalkan akan dibebaskan pada Sabtu, menuduh Israel gagal menjalankan ketentuan-ketentuan gencatan senjata.
Sebagai respons, Israel mengancam akan melanjutkan serangan ke Gaza jika para sandera Israel tidak dibebaskan hingga Sabtu.