“Proses halal bukanlah hambatan, tetapi dukungan bagi kelancaran logistik. Untuk mengembangkan regulasi dengan cakupan luas, dibutuhkan kerja sama yang kuat,” ujarnya.
Adapun salah satu bentuk penguatan kerja sama Indonesia-Denmark terkait edukasi logistik halal adalah melalui lokakarya bertajuk “Workshop on Halal in Logistics/Supply Chain Management and Packaging Materials” yang digelar baru-baru ini.
Selain dihadiri oleh Duta Besar Denmark untuk Indonesia Sten Frimodt Nielsen, ada juga Perwakilan Danish Agriculture and Food Council Stig Munck Larsen, serta perwakilan Badan Standardisasi Nasional (BSN), Ketua Asosiasi Logistik Indonesia, dan pelaku industri dari Indonesia dan Denmark dari berbagai sektor.
Lebih lanjut, kedua belah pihak sepakat bahwa lokakarya ini dilaksanakan sebagai upaya memperkuat ekosistem halal Indonesia melalui penguatan standar dan praktik terbaik di sektor logistik dan material kemasan.
Melalui agenda ini, BPJPH berharap kolaborasi Indonesia dan Denmark dapat memperkuat kapasitas pelaku industri dan mendukung percepatan penerapan logistik dan material kemasan halal yang berdaya saing global.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Denmark dan para pelaku industri yang telah berbagi pengalaman dan best practices dalam pengembangan logistik dan material kemasan halal,” kata Abd Syakur.