Ia juga menyoroti pentingnya buku ini sebagai materi pembelajaran sejarah bagi generasi muda, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah, tentang Indonesia, alamnya dan penduduknya. Mendikdasmen menerjemahkan Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya sebagai “unity in diversity” tetapi sebagai “unity is diversity”. Kesatuan Indonesia justru terletak pada keberagamannya.
Wamen Atip juga turut memberikan sambutannya dalam peluncuran buku tersebut. Ia mengapresiasi pembahasan Deklarasi Juanda dalam buku itu.
“Buku ini sangat relevan dengan upaya merawat kebangsaan Indonesia melalui nation building di tengah dinamika perkembangan zaman,” ujar Wamen Atip.
Buku ini menguraikan signifikansi Indonesia bagi dunia melalui 22 bagian pembahasan, mencakup aspek geologi, geografi, oseanografi, keanekaragaman hayati, peradaban maritim, teknologi dan arsitektur, seni tradisional, hinga kontribusi Indonesia di pentas internasional melalui konferensi Asia – Afrika Juanda.
Dukungan terhadap Pendidikan Karakter dan Pancasila
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyambut positif penerbitan buku ini sebagai materi rujukan penting dalam penguatan pendidikan karakter dan Pancasila. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar saat ini tengah mengadaptasi fragmen dari karya – karya Yudi Latif menjadi konten digital dan komik yang akan diajarkan di satuan pendidikan.