Saat mengunjungi lokasi penyerangan, tim reporter Xinhua melihat sejumlah warga setempat sibuk memperbaiki kerusakan, sementara pegawai pemerintah berupaya memperbaiki layanan air, telekomunikasi, dan listrik. Hutan yang hangus dan kendaraan yang rusak dapat terlihat, dengan beberapa warga masih menilai cakupan kerusakan.
"Kami sudah pernah mengalami serangan sebelumnya, tetapi tidak dengan intensitas seperti ini. Kali ini, situasinya berbeda," kata Al-Homsi.
Dia mengatakan bahwa serangan udara itu mengakibatkan kegelisahan di kalangan warga.
Karam Kahwaji, seorang warga berusia 16 tahun, menceritakan ketakutan yang dirasakannya saat mendengar pengeboman ketika dirinya berada di luar rumah.
"Saya sedang berbaring lalu keluar saat mendengar bunyi ledakan dan penembakan. Deru pesawat (yang terdengar) sangat menakutkan," kata Kahwaji kepada Xinhua.
Dia menambahkan bahwa beberapa kerabatnya menjadi sasaran saat mengendarai motor mereka. "Ketika mereka menyalakan lampu, mereka dibom. Bunyinya sangat mengerikan."
Menteri Kesehatan Suriah Hassan Al-Ghabbash mengatakan kepada Xinhua bahwa semua tenaga kesehatan di provinsi Hama, Tartous, dan Homs sudah dikerahkan pascaserangan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk serangan itu, menyebutnya sebagai kelanjutan "agresi" Israel yang bertujuan untuk mengeskalasi ketegangan di kawasan itu.