Pada paparan pertama yang disampaikan Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., dijelaskan mengenai kondisi iklim secara global dalam rentang waktu yang lama hingga hari ini. Oleh karena itu, penyikapan yang tepat juga harus dilakukan oleh Muhammadiyah dalam rangka memitigasi dan juga mengadaptasikannya.
Terdapat tujuh peran Muhammadiyah yang disampaikan Prof. Rokhmin, yakni, 1) Inovasi teknologi ramah lingkungan dan low carbon, 2) Peningkatan kesadaran, 3) Peningkatan Kapasitas, 4) Advokasi di tingkat daerah, nasional, dan global, 5) Advokasi nilai-nilai Islam, 6) Pengembangan pilot project sebagai role models, dan yang terakhir 7) Advokasi good governance dan law enforcement.
Materi selanjutnya dipaparkan oleh Prof. Prabang yang menjelaskan tentang harmonisasi Gerakan Kolektif Kolegial demi Penguatan Muhammadiyah dalam Mitigasi Perubahan Iklim. Singkatnya dijelaskan bahwa cara efektif untuk melakukan aksi perubahan iklim yakni dengan meningkatkan “Kesadaran Iklim”.
Kesadaran Iklim yang ditekankan berupa local knowledge (pengetahuan lokal), local genius (kecerdasan local), dan local wisdom (kearifan local).
Materi terakhir dipaparkan oleh Prof. Susamto yang menekankan pada implementasi dari pemahaman Gerakan lingkungan yang harus dimulai bahkan dari hal-hal kecil. “Terdapat banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan bersama, dan itu berdampak besar pada pelestarian lingkungan dan keseimbangan iklim”, ungkapnya.