OCHA mengatakan bahwa Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) mengonfirmasi serangan lainnya terhadap salah satu sekolahnya di Gaza utara, yang merupakan serangan ketiga terhadap fasilitas mereka pada pekan ini. Puluhan orang yang berlindung di sana, termasuk anak-anak, dilaporkan tewas ketika sekolah di Jabalia tersebut diserang pada Kamis (17/10).
Orang-orang berjalan melewati sebuah pasar di Jabalia, Jalur Gaza utara, pada 15 Oktober 2024. (Xinhua/Mahmoud Zaki)
OCHA memperingatkan bahwa minimnya akses ke wilayah Jabalia menimbulkan dampak yang mengancam nyawa warga. OCHA mengatakan pihaknya pada Jumat mengajukan permintaan mendesak kepada otoritas Israel untuk memfasilitasi evakuasi puluhan orang yang dilaporkan masih hidup dan terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Menurut OCHA, tidak ada pasokan makanan yang masuk ke wilayah Gaza utara pada awal Oktober, dan Program Pangan Dunia (WFP) hanya mampu menjangkau sekitar 100.000 orang akibat kurangnya pasokan, pembatasan akses, dan konflik yang masih berlanjut. Pada Selasa (15/10), 12 truk yang mengangkut pasokan tepung terigu memasuki Gaza utara, usai area-area perlintasan ditutup selama dua pekan. Kendati demikian, pasokan tersebut hanya cukup untuk 9.200 keluarga.
OCHA meminta otoritas Israel agar mengizinkan akses yang aman, cepat, berkelanjutan, serta tanpa hambatan ke Jabalia dan semua area di Gaza utara, di mana masyarakat sangat membutuhkan bantuan.