Beranda Kesehatan Risiko Kanker di Balik Hidangan Sate dan Daging Bakar

Risiko Kanker di Balik Hidangan Sate dan Daging Bakar

Hari Raya Idul Adha identik dengan hidangan daging, mulai dari daging kambing hingga sapi

0
2,410

CARAPANDANG - Hari Raya Idul Adha identik dengan hidangan daging, mulai dari daging kambing hingga sapi.

Tak jarang, daging-daging ini diolah dengan cara dibakar atau dijadikan sate.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi medik Eka Hospital Cibubur, Andhika Rachman, makan daging dengan cara dibakar seperti sate atau steak memang sangat menggugah selera.

Namun, sate atau steak dianggap menjadi makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker karena mengandung zat karsinogen.

“Karsinogen merupakan zat kimia yang terbentuk melalui proses pembakaran. Zat karsinogen terbentuk saat daging dipanggang dan dipengaruhi oleh temperatur tinggi dalam waktu panggang yang lama,” kata Andhika dalam keterangan pers, Jumat (23/6/2023).

Hal ini yang membuat daging sate atau steak tampak menghitam atau gosong. Karsinogen dapat menyebabkan kerusakan sel yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penyakit kanker.

Pada sate atau steak, asam amino, gula, dan creatine dalam daging merah akan bereaksi pada suhu tinggi, yang membentuk heterocyclic amines (HCAs).

Ini adalah zat yang membentuk karsinogen. Daging merah jika dimasak dengan suhu terlalu panas akan berubah jadi karsinogen, seperti sate atau steak yang dibakar dengan arang membuat kandungan zat karsinogen menjadi lebih meningkat.

“Jika ingin mengkonsumsi daging merah, disarankan memilih daging merah yang masih segar, yang kemudian masak daging itu dengan cara yang sehat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here