Beranda Kesehatan Risiko Kanker di Balik Hidangan Sate dan Daging Bakar

Risiko Kanker di Balik Hidangan Sate dan Daging Bakar

Hari Raya Idul Adha identik dengan hidangan daging, mulai dari daging kambing hingga sapi

0
2,409

Hal ini akan lebih baik daripada mengkonsumsi daging olahan pabrik.”

Maka dari itu, Andhika lebih menyarankan untuk mengolah daging dengan cara dikukus atau direbus ketimbang digoreng atau dibakar.

“Hal ini akan membuat berkurangnya zat karsinogen pada daging tersebut,” ucap Andhika.

Pengolahan daging yang baik menjadi perhatian Andhika lantaran bila zat karsinogen sudah masuk ke dalam tubuh, maka risiko kanker usus besar dapat terjadi. Gejala dari kanker usus besar adalah buang air besar (BAB) tidak tuntas, pendarahan, sering kram, lemas, dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.

Berdasarkan kelompok usia, kanker usus besar terbagi dua, yakni kelompok risiko rendah dan risiko tinggi.

Kelompok risiko rendah adalah orang yang memiliki berat badan berlebih, sering memiliki masalah pencernaan, tapi memiliki gaya hidup sehat.

Bagi kelompok ini, sebaiknya dilakukan deteksi dini setiap lima tahun ketika berusia 45 tahun.

Sedangkan, kelompok dengan risiko tinggi merupakan orang yang memiliki sejarah kanker usus besar di keluarganya dan sebaiknya melakukan pemeriksaan ketika berusia di atas 30 tahun.

Jika terpaksa membuat sate atau memang sangat menginginkannya, maka ada beberapa cara untuk meminimalisasi timbulnya zat karsinogen. Cara-cara tersebut yakni:

- Rendam bumbu atau daging sebelum dimasak guna mengurangi kemungkinan makanan yang dibakar gosong.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here