Media pemerintah Korea Utara merilis buku putih (white paper) yang menuduh Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengekspos negaranya pada bahaya perang nuklir melalui kebijakannya terhadap Korea Utara.
Pernyataan Ukraina itu muncul di tengah laporan tentang pengumpulan tentara Korut di wilayah Kursk, Rusia barat daya, tempat Ukraina melakukan serangan besar pada Agustus.
Zelenskiy kemudian mendesak negara-negara untuk merespons keras tindakan Korea Utara menjadi lebih terlibat dalam perang Rusia melawan Ukraina yang telah berlangsung lebih dari 2,5 tahun.
Korea Utara mengklaim telah menemukan sisa-sisa drone milik Korea Selatan di Pyongyang. Ini dikaitkan dengan dugaan infiltrasi drone militer Korea Selatan ke wilayah udara Pyongyang pada awal bulan ini.
Korea Utara telah menetapkan Korea Selatan sebagai negara musuh dalam konstitusinya, sehingga menimbulkan perselisihan yang lebih dalam di antara kedua negara tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuding Korea Utara telah mengirim personil militer dalam upayanya membantu Rusia dalam perang melawan negaranya.
Beberapa balon berisi sampah yang diterbangkan Korea Utara ke wilayah Korea Selatan dilaporkan telah dilengkapi dengan transmiter GPS, kata militer Korsel, Ahad (13/10).
Korea Selatan telah mengirim pesawat tanpa awak yang membawa selebaran propaganda anti-Korea Utara melintasi Pyongyang sebanyak tiga kali pada bulan ini, menurut Media lokal Korea Utara.
Korea Utara kembali meluncurkan sekitar 190 balon yang diisi dengan kertas bekas dan sampah lainnya ke arah Selatan dalam rangka melanjutkan kampanye balon di mana banyak dari balon itu jatuh di Seoul dan daerah sekitarnya.
Untuk pertama kalinya, Korea Utara memperlihatkan gambar mesin sentrifugal yang digunakan untuk menghasilkan bahan bakar bom nuklir saat pemimpinnya, Kim Jong Un, mengunjungi fasilitas pengayaan uranium pada Jumat, 13 September 2024.