Beranda Ekonomi Badai Rupiah Belum Selesai, Melemah dari Sebelumnya

Badai Rupiah Belum Selesai, Melemah dari Sebelumnya

Melansir Refinitiv, rupiah ditutup di angka Rp 15.415/US$ pada Kamis (3/10/2024), melemah 1,02% dari sehari sebelumnya.

0
carapandang.com

CARAPANDANG.COM - Pergerakan rupiah dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk pada akhir pekan ini (4/10/2024) ada penantian data tenaga kerja AS.

Melansir Refinitiv, rupiah ditutup di angka Rp 15.415/US$ pada Kamis (3/10/2024), melemah 1,02% dari sehari sebelumnya.

Pelemahan ini menjadikan rupiah berada di posisi paling lemah sebulan lalu atau tepatnya, 12 September 2024. Selama perdagangan pekan ini mata uang Garuda telah anjlok 1,95%.

Depresiasi tersebut menandai empat hari beruntun rupiah keok terhadap dolar AS.

Pergerakan rupiah melemah terutama terkait dengan kondisi Timur Tengah yang masih panas dan menciptakan ketidakpastian.

Iran pada awal bulan ini melancarkan serangan rudal besar-besaran ke Israel yang langsung dibalas dengan janji balasan dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Ketegangan ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar akan lonjakan harga minyak dunia, yang dikhawatirkan akan naik tajam jika serangan berlanjut ke ladang minyak Iran.

Ketika harga minyak menguat, inflasi berpotensi meningkat. Ujungnya adalah kebijakan moneter yang mulai longgar bisa jadi akan ketat lagi. Era suku bunga tinggi mungkin saja akan bertahan lebih lama. Hal tersebut yang tidak diinginkan oleh para investor, tercermin dari depresiasi di pasar keuangan.

Pada hari terakhir perdagangan pekan ini, investor masih saja dibuat was-was karena data-data penting ketenagakerjaan Amerika Serikat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here