Pemerintah Venezuela pada Sabtu (29/11) mengecam ancaman Amerika Serikat (AS) yang "berusaha memengaruhi kedaulatan wilayah udaranya", dan menyebutnya sebagai "agresi lain yang berlebihan, ilegal, dan tidak dapat dibenarkan terhadap rakyat Venezuela".
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Kamis (27/11) mengisyaratkan bahwa AS dapat "segera" mengambil tindakan untuk menyasar jaringan perdagangan narkoba di Venezuela melalui jalur darat.
Gedung Putih sedang mempertimbangkan opsi untuk memberikan jalur aman bagi Presiden Venezuela Nicolas Maduro ke negara lain, jika upayanya untuk menggulingkan Maduro berhasil, demikian lapor Politico yang mengutip sumber internal.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei pada Sabtu memperingatkan konsekuensi "genting" bagi perdamaian dan keamanan internasional dari meningkatnya aktivitas militer AS di Karibia dan Amerika Latin.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro berbicara dalam sebuah konferensi pers di Caracas, Venezuela, pada 15 September 2025. (Xinhua/Kantor Kepresidenan Venezuela)
Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, mengatakan Amerika Serikat telah melakukan penerbangan intelijen di kawasan Karibia dan area-area yang berdekatan dengan negaranya.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menunjukkan jempolnya yang telah ditandai tinta usai memberikan suara dalam pemilihan presiden di Caracas, Venezuela, pada 28 Juli 2024. (Xinhua/Li Muzi)