Pengamat pasar uang yang juga Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar (kurs) Rupiah berpotensi melemah karena kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) yang akan diberlakukan mulai 2 April 2025.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS disebabkan optimisme pasar keuangan Asia terhadap pemerintahan Tiongkok yang melakukan pelonggaran kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap Kanada dan Meksiko akan tetap berjalan sesuai rencana.
Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai kemungkinan mencapai kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta menguat hingga 64 poin atau 0,39 persen menjadi Rp16.384 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.448 per dolar AS.