Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjukkan sebuah perintah eksekutif tentang "tarif resiprokal" di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, AS, pada 2 April 2025. (Xinhua/Hu Yousong)
China kembali melakukan manuver signifikan dalam menanggapi perang tarif dengan Amerika Serikat dengan menaikkan tarif atas impor AS menjadi 125% pada Jumat (11/4/2025).
China tidak ingin melawan perang perdagangan dan tarif, tetapi tidak akan gentar ketika perang perdagangan dan tarif datang, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian.
Dilansir The New York Times, penjelasan itu muncul sehari setelah Trump mengumumkan bahwa dirinya akan menaikkan tarif atas barang-barang dari China menjadi 125%, sebagai respons atas tindakan balasan Beijing terhadap kebijakan tarif sebelumnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara tiba-tiba menghentikan sementara pemberlakuan tarif terhadap sebagian besar negara selama 90 hari. Namun, pada saat yang sama, ia menaikkan tarif impor dari Tiongkok menjadi 125 persen, dikutip dari AP News, Kamis (10/4/2025).
China akan menaikkan tarif tambahan terhadap produk-produk yang diimpor dari Amerika Serikat (AS) menjadi 84 persen, berlaku mulai Kamis (10/4) pukul 12.01 waktu setempat, demikian diumumkan oleh Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China pada Rabu (9/4).
Foto yang diabadikan pada 29 Januari 2025 ini menunjukkan Gedung Berlaymont, yang merupakan kantor pusat Komisi Eropa, di Brussel, Belgia. (Xinhua/Meng Dingbo)
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjukkan sebuah perintah eksekutif tentang "tarif resiprokal" di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, AS, pada 2 April 2025. (Xinhua/Hu Yousong)
Tiongkok dikabarkan tengah mempertimbangkan pelarangan semua film asal Amerika Serikat (AS). Langkah ini sebagai balasan terhadap kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim menyatakan kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia, menjadi momen untuk merombak kebijakan impor nasional.
Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menilai, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi pemberlakuan tarif impor tambahan sebesar 50 persen dari Amerika Serikat (AS) terhadap barang-barang dari China.
Presiden AS Donald Trump pada Senin mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen pada China di atas tarif timbal balik sebesar 34 persen yang diumumkan minggu lalu, meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi dalam perang dagang global,
Ekonom dan Praktisi Pasar Modal Hans Kwee menilai kebijakan tarif impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lebih condong memberikan sentimen terbatas yang akan mempengaruhi pasar modal Republik Indonesia (R